Pontianak, 11 September 2024 – Fakultas Kehutanan Universitas Tanjungpura (UNTAN) menjadi tuan rumah kegiatan internasional bergengsi, The 16th International Symposium of the Indonesian Wood Research Society (IWoRS) yang berlangsung di Teater 1 Gedung Konferensi UNTAN. Dengan tema “Strengthening Green Economy: Inclusive Strategy for Sustainable Forest Management”, acara ini menarik perhatian para peneliti, akademisi, dan praktisi di bidang kehutanan, lingkungan, serta ekonomi hijau.
Acara ini diawali dengan Opening Speech oleh Rektor Universitas Tanjungpura, Prof. Dr. Garuda Wiko, S.H., M.Si., yang menyampaikan pentingnya sinergi antara riset dan implementasi strategi ramah lingkungan untuk keberlanjutan alam Indonesia. Dalam Welcome Speech nya, Dekan Fakultas Kehutanan UNTAN, Dr. Ir. Farah Diba, S.Hut., M.Si., IPU, menegaskan komitmen UNTAN untuk mendukung inisiatif riset yang berdampak bagi kelestarian hutan. Ketua MAPEKI, Tomy Listyanto, S.Hut., M.Env.Sc., Ph.D., IPU., ASEAN Eng., turut memberikan sambutan hangat, menyemangati para peserta untuk terus berinovasi di bidang riset kehutanan.
Simposium ini menghadirkan keynote speakers terkemuka, termasuk Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia, Drs. Alue Dohong, M.Sc., Ph.D., yang membahas kebijakan strategis pemerintah dalam mendorong pengelolaan hutan lestari di tengah tantangan perubahan iklim. Kehadiran dr. Harisson, M.Kes., Pelaksana tugas Gubernur Kalimantan Barat, memperkaya perspektif tentang pentingnya peran pemerintah daerah dalam mewujudkan ekonomi hijau. Prof. Vernard R. Lewis dari University of California, Prof. Wakako Ohmura dari Kyoto University, dan Assoc. Prof. Alexandra Zieritz dari Nottingham University turut berbagi wawasan global tentang praktik pengelolaan hutan berkelanjutan.
Tak ketinggalan, sesi invited speakers menghadirkan pakar-pakar di bidangnya seperti Prof. Ramlah Binti Zainudin dari Universiti Malaysia Sarawak, Dr. Tonny Soehartono dari Yayasan KEHATI, Prof. Sulaeman Yusuf dari Pusat Riset Zoologi Terapan, BRIN, serta Elim Stribata dari Asia Pulp & Paper (APP), yang membahas praktik-praktik terbaik serta inovasi terkini di sektor kehutanan.
Simposium ini diharapkan mampu membuka wawasan baru tentang strategi inklusif untuk pengelolaan hutan yang berkelanjutan, sekaligus mempererat kerja sama lintas negara dalam mendukung ekonomi hijau.