Rabu, 14 Mei 2025 menjadi tonggak penting bagi kolaborasi internasional dalam upaya pelestarian lingkungan, dengan diluncurkannya Kompetisi mahasiswa “Ide Terbaik untuk Lahan Gambut” sebuah tantangan inovatif yang membuka rangkaian dari empat lokakarya bertema keberlanjutan.
Kegiatan ini dimulai dengan sesi inspiratif tentang Design Thinking, yang melibatkan lebih dari 170 mahasiswa dari universitas-universitas di Indonesia dan Belanda. Para peserta kini bersatu dalam misi ambisius: merancang kembali masa depan penggunaan lahan gambut secara berkelanjutan di Indonesia.
Tantangan utama bagi peserta adalah mengembangkan Kanvas Model Bisnis Berkelanjutan dengan fokus pada solusi alternatif penghasil pendapatan bagi petani dan pelaku usaha kecil, yang selama ini bergantung pada komoditas kelapa sawit. Wilayah sasarannya meliputi Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, dan Riau—daerah yang selama ini dikenal sebagai pusat ekosistem gambut yang rentan.
Namun, ini bukan sekadar kompetisi. Inisiatif ini memberikan pengalaman nyata kepada mahasiswa untuk menghadapi tantangan keberlanjutan yang sesungguhnya, sekaligus berkontribusi langsung dalam upaya restorasi lanskap gambut melalui pendekatan lintas disiplin dan lintas budaya.
Di tahap akhir, ide-ide terbaik akan dipresentasikan di hadapan juri-juri bergengsi yang telah dikenal dalam dunia agribisnis dan konservasi, yaitu:
- Jusrian Saubara Orpayanda – CEO, Arconesia
- Karen Tambayong – Ketua Lembaga Sertifikasi Profesi Hortikultura Indonesia & Anggota Dewan Penasihat PISAgro
- Edi Purwanto – Direktur, Tropenbos Indonesia
Para peserta akan memanfaatkan waktu dalam beberapa minggu ke depan untuk menyempurnakan gagasan mereka yang berpotensi diimplementasikan secara nyata di lapangan, menciptakan dampak sosial dan lingkungan yang luas.
Kompetisi ini merupakan bagian dari program SustainPalm, yang diselenggarakan oleh Universitas Lambung Mangkurat, Institut Pertanian Bogor (IPB), dan Van Hall Larenstein University of Applied Sciences, bekerja sama erat dengan Universitas Tanjungpura, Universitas Riau, Nuffic Southeast Asia, serta Hogeschool Inholland.
Dengan semangat kolaboratif dan inovatif, inisiatif ini membuka peluang besar bagi generasi muda untuk menjadi agen perubahan dalam pelestarian gambut salah satu ekosistem paling penting di dunia.