Pontianak, 24 Agustus 2024 – Dalam rangka memperingati World Orangutan Day, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Sylva Indonesia PC UNTAN dan Fakultas Kehutanan Universitas Tanjungpura (UNTAN) bekerja sama dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Barat, dan Conservation Action Network sukses menggelar Seminar Nasional World Orangutan Day. Acara yang digelar di Gedung Konferensi Universitas Tanjungpura ini mengangkat tema “Kolaborasi Aksi Multipihak untuk Kesejahteraan Satwa dalam Transformasi Keilmuan dan Modernisasi”.
Seminar ini dihadiri oleh para akademisi, praktisi, pegiat lingkungan, serta mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi, dengan tujuan meningkatkan kesadaran akan pentingnya pelestarian orangutan yang kini berada di ambang kepunahan. Melalui diskusi ilmiah dan pertukaran ide, seminar ini menyoroti peran orangutan sebagai spesies kunci dalam menjaga keseimbangan ekosistem hutan tropis, terutama di Kalimantan Barat yang menjadi salah satu habitat utama satwa tersebut.
Dalam sambutannya, Dekan Fakultas Kehutanan Untan, Dr. Ir. Farah Diba, S.Hut, M.Si, IPU, menyampaikan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam menjaga kelestarian orangutan. “Orangutan bukan hanya ikon fauna kita, tetapi juga penanda kesehatan hutan tropis kita. Keterlibatan semua pihak, baik akademisi, pemerintah, LSM, maupun masyarakat luas, sangat diperlukan untuk memastikan keberlangsungan hidup satwa ini,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala BKSDA Kalimantan Barat yang diwakili oleh Ibu Lidia Lilly, S.Hut, MP menekankan tantangan yang dihadapi dalam upaya konservasi orangutan di wilayah ini. “Perambahan hutan dan perdagangan satwa ilegal terus menjadi ancaman utama bagi populasi orangutan. Melalui seminar ini, kami berharap dapat menyusun strategi yang lebih efektif dalam menjaga habitat mereka,” katanya.
Acara ini juga menampilkan paparan dari Conservation Action Network yang membahas tentang berbagai program pelestarian orangutan di tingkat nasional dan internasional, serta peran masyarakat dalam mendukung upaya konservasi. Tidak ketinggalan, BEM Sylva Indonesia PC Untan turut ambil bagian dalam memobilisasi para mahasiswa untuk lebih terlibat dalam kegiatan konservasi, baik melalui pendidikan lingkungan maupun aksi nyata di lapangan.
Seminar ini menjadi momentum penting untuk membangkitkan kesadaran publik akan ancaman yang dihadapi orangutan serta mendorong kolaborasi yang lebih erat antara dunia akademik, pemerintah, dan masyarakat dalam upaya pelestarian satwa langka ini. Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, diharapkan populasi orangutan dapat terjaga dan hutan tropis Kalimantan tetap menjadi habitat yang aman bagi mereka.