Fakultas Kehutanan Universitas Tanjungpura

Tak cuma baik buat kesehatan, tapi juga bisa menghasilkan cuan!

Manfaat madu kelulut terbilang jarang diketahui oleh sebagian besar masyarakat.

Padahal madu yang berasal dari lebah stingless ini memiliki kandungan khasiat terapeutik yang lebih tinggi.

Madu kelulut memiliki nama lain, seperti madu meliponine, stingless bee honey (SBH) atau madu lebah tanpa sengat, pot-honey, dan madu lebah Trigona.

Madu jenis ini memiliki potensi besar untuk dikembangkan dalam keperluan pengobatan modern.

Jika dibandingkan madu biasa, madu kelulut memiliki beberapa keunggulan. Sebut saja, memiliki kadar air dan antioksidan lebih tinggi, serta total karbohidrat lebih rendah.

Selain itu, walaupun mekanismenya belum diketahui secara pasti, mengaplikasikan madu jenis ini pada luka sebagai salep tipis bisa membantu mempercepat proses penyembuhan luka dan pertumbuhan sel-sel kulit baru. Hal ini karena adanya kombinasi antioksidan, antibakteri, dan antiinflamasi dalam madu kelulut.

Madu kelulut juga dapat mengatasi peradangan, mencegah kanker, menurunkan berat badan, sebagai antibakteri alami, dan memperkuat sistem imun tubuh.

Namun, untuk beberapa manfaat masih membutuhkan penelitian lebih lanjut.

Inilah yang melatarbelakangi Fakultas Kehutanan untuk mengembangkan Budidaya Madu kelulut (jenis trigona) yang diberi nama Sylva Trigona Farm.

Sylva Trigona Farm ini menjadi wadah bagi mahasiswa dalam mengembangkan pengetahuan dan mendapatkan pengalaman dalam budidaya madu kelulut dan sekaligus memfasilitasi mahasiswa dalam mengembangkan jiwa entrepreneurship.

Madu kelulut diharapkan akan menjadi salah satu produk inovatif unggulan Fakultas Kehutanan Universitas Tanjungpura.

Klik di sini untuk melihat Produk Inovatif Fahutan Untan

Baca Juga :

Prof. Erik Hendriks dari Inholland University saat memimpin sesi Design Thinking untuk pengelolaan lahan gambut.
Sukses Kolaborasi Internasional: Fahutan UNTAN dan Inholland University Hasilkan Inovasi Design Thinking untuk Pengelolaan Lahan Gambut Berkelanjutan
Foto bersama seluruh peserta, Dekan Fahutan UNTAN, Rio Ahmad, dan pimpinan di akhir acara Ramin Series ke-51 EMR Mangrove.
Ramin Series Ke-51: Fahutan UNTAN Hadirkan Praktisi, Mahasiswa Antusias Bedah Isu Resiliensi Mangrove
Profesor Rene Booth Utrecht University dan Dekan Fahutan UNTAN foto bersama.
Perkuat Jejaring Global, Fahutan UNTAN Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Profesor Utrecht University
Foto bersama Dr. Farah Diba, Ir. Erianto, dan 55 siswi SMPIT Al-Fityan dalam acara Keruing Series #2.
Sukses Keruing Series #2: 55 Siswi SMPIT Al-Fityan Jelajahi Keanekaragaman Hayati di Arboretum Sylva Untan
share
Fakultas Kehutanan UNTAN Gelar KERUING Series 1 Bersama Sekolah Islam Muhammad Al-Fatih
PM2309-72
Fakultas Kehutanan UNTAN Lepas Mahasiswa Peserta Magang Berdampak Semester Ganjil Tahun Akademik 2025/2026