Fakultas Kehutanan Universitas Tanjungpura

Kuliah Umum PULAI Series 21 – SiPongi Goes To Campus 2025: Membangun Kolaborasi dan Sinergi dalam Pengendalian Kebakaran Hutan

Pontianak, 26 Mei 2025 – Fakultas Kehutanan Universitas Tanjungpura sukses menyelenggarakan kegiatan Kuliah Umum PULAI (Pengembangan Kurikulum dan Akademik) SiPongi Goes To Campus 2025 pada Senin (26/5) di Rektorat Universitas Tanjungpura. Kegiatan ini menghadirkan pembicara utama yang kompeten di bidangnya, yaitu Ir. Thomas Tandi Bua A.N, M.Sc., Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Kehutanan Kementerian Kehutanan Republik Indonesia, Dr. Ir. Farah Diba, S.Hut., M.Si., IPU., Dekan Fakultas Kehutanan UNTAN, dan Wahyu Agung, Sekretaris Jenderal Sylva Indonesia.

Mengusung tema “SiPongi Goes To Campus 2025”, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan wawasan mahasiswa, akademisi, dan praktisi kehutanan mengenai upaya pencegahan dan pengendalian kebakaran hutan yang lebih efektif dan terintegrasi. SiPongi (Sistem Pemantauan Kebakaran Hutan) sebagai platform teknologi inovatif, diharapkan dapat menjadi jembatan antara pemerintah, akademisi, dan masyarakat dalam menghadapi tantangan kebakaran hutan yang semakin kompleks.

Dalam materinya, Dr. Ir. Farah Diba, S.Hut., M.Si., IPU. menyampaikan pentingnya penguatan kurikulum yang responsif terhadap isu-isu lingkungan, khususnya pengendalian kebakaran hutan. “Kegiatan ini menjadi langkah strategis untuk menumbuhkan semangat kolaborasi dan inovasi di kalangan mahasiswa dan akademisi kehutanan dalam mendukung pengendalian kebakaran hutan berbasis teknologi dan kebijakan,” ungkapnya.

Sementara itu, Ir. Thomas Tandi Bua A.N, M.Sc. memaparkan materi mengenai strategi nasional pengendalian kebakaran hutan dan peran SiPongi sebagai alat utama dalam monitoring titik panas (hotspot) dan koordinasi lintas sektoral. Beliau juga menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan dunia akademik dalam membangun sistem pengendalian yang adaptif dan berkelanjutan.

Pada sesi diskusi, Wahyu Agung memberikan perspektif peran mahasiswa dan organisasi profesi kehutanan, seperti Sylva Indonesia, dalam mendukung gerakan pengendalian kebakaran hutan. Ia mendorong generasi muda kehutanan untuk proaktif berkontribusi, baik melalui penelitian, aksi lapangan, maupun kampanye edukasi kepada masyarakat.

Acara yang dihadiri ratusan mahasiswa, dosen, dan praktisi kehutanan, ditutup dengan penanaman bibit pohon di Kampus 2 Fakultas Kehutanan UNTAN. Penanaman ini menjadi simbol komitmen bersama dalam menjaga kelestarian alam dan keberlanjutan lingkungan, sejalan dengan semangat SiPongi.

Melalui kegiatan ini, Fakultas Kehutanan Universitas Tanjungpura mempertegas posisinya sebagai garda terdepan dalam pengembangan akademik dan pengabdian untuk keberlanjutan lingkungan, sekaligus memperkuat jejaring dengan para pemangku kepentingan kehutanan nasional.

Baca Juga :

Ramin Series 51: Fahutan UNTAN Hadirkan Praktisi, Mahasiswa Antusias Bedah Isu Resiliensi Mangrove
Profesor Rene Booth Utrecht University dan Dekan Fahutan UNTAN foto bersama.
Perkuat Jejaring Global, Fahutan UNTAN Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Profesor Utrecht University
Foto bersama Dr. Farah Diba, Ir. Erianto, dan 55 siswi SMPIT Al-Fityan dalam acara Keruing Series #2.
Sukses Keruing Series #2: 55 Siswi SMPIT Al-Fityan Jelajahi Keanekaragaman Hayati di Arboretum Sylva Untan
share
Fakultas Kehutanan UNTAN Gelar KERUING Series 1 Bersama Sekolah Islam Muhammad Al-Fatih
PM2309-72
Fakultas Kehutanan UNTAN Lepas Mahasiswa Peserta Magang Berdampak Semester Ganjil Tahun Akademik 2025/2026
RS5024-67 (1)
Fakultas Kehutanan UNTAN Gelar RAMIN Series 50: Bahas Manajemen Penanganan Darurat Bencana Bersama BNPB