Gaya hidup yang ramah lingkungan semakin digemari dan meluas ke berbagai sektor usaha, seperti alat-alat rumah tangga dan pakaian.
Inovasi dan kreasi tidak henti-hentinya dilakukan, mulai dari memanfaatkan limbah kain perca hingga menciptakan produk yang menjadi bisnis ramah lingkungan.
Salah satu produk inovasi yang telah dikembangkan oleh Fakultas Kehutanan Universitas Tanjungpura adalah Batik Ecoprint.
Sesuai namanya, ecoprint berasal dari kata eco atau ekosistem yang berarti lingkungan hayati atau alam dan print artinya cetak.
Metode ecoprint secara sederhana adalah teknik cetak pada kain menggunakan Bahan Dasar Tumbuhan.
Prinsip pembuatannya adalah, melalui kontak langsung antara daun, bunga, batang atau bagian tubuh lain yang mengandung pigmen warna dengan media kain tertentu.
Proses pembuatan kain ecoprint tidak jauh berbeda dengan kain batik, namun motif yang dihasilkan ecoprint ini lebih kontemporer dibandingkan batik yang digambar ataupun dicetak dengan motif batik yang klasik.
Perbedaan lainnya, ecoprint tidak menggunakan alat seperti canting (alat seperti pena untuk membatik) dan bahan malam, namun menggunakan bahan yang terdapat di alam sekitar, seperti aneka dedaunan yang menghasilkan warna alami.
Ecoprinting juga memiliki kelebihan tersendiri, selain ramah Lingkungan, ecoprint juga memiliki nilai seni dan nilai jual yang tinggi.