Mensiau, Kapuas Hulu – Fakultas Kehutanan Universitas Tanjungpura, bekerja sama dengan TFCA Kalimantan, Balai Besar Taman Nasional Betung Kerihun dan Danau Sentarum, sukses menyelenggarakan Pelatihan Aplikasi Ulin Rajut (Pengumpulan Informasi Masyarakat Berkelanjutan). Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari, dari 9 hingga 11 Desember 2024, bertempat di Desa Mensiau, Kecamatan Batang Lupar, Kabupaten Kapuas Hulu.
Pelatihan ini bertujuan untuk memperkenalkan dan mengimplementasikan aplikasi Ulin Rajut sebagai alat inovatif dalam mendukung pengumpulan data berbasis masyarakat yang berkelanjutan. Ulin Rajut dirancang untuk memfasilitasi masyarakat lokal dalam mendokumentasikan informasi penting terkait keanekaragaman hayati, sumber daya alam, serta praktik tradisional yang relevan dengan pelestarian lingkungan.
Dalam sambutannya, Dekan Fakultas Kehutanan UNTAN yang kali ini diwakili oleh bapak Dr. Marwanto, S.Hut., M.Si menekankan pentingnya kolaborasi lintas lembaga dalam menjaga keberlanjutan ekosistem hutan Kalimantan. “Aplikasi Ulin Rajut tidak hanya mempermudah pengumpulan informasi, tetapi juga memberdayakan masyarakat sebagai garda terdepan dalam pelestarian lingkungan,” ujarnya.Para peserta pelatihan terdiri dari perwakilan masyarakat Desa Mensiau, tokoh adat, serta pemuda-pemudi lokal yang antusias berkontribusi dalam program pelestarian lingkungan. Melalui sesi teori dan praktik langsung, peserta diberikan pemahaman mendalam tentang cara menggunakan aplikasi Ulin Rajut, termasuk cara mendokumentasikan data lapangan dengan akurat.
Kepala Balai Besar Taman Nasional Betung Kerihun dan Danau Sentarum yang diwakili oleh Kepala Tata Usaha BBTNBKDS menambahkan bahwa pelatihan ini sejalan dengan visi pengelolaan taman nasional yang berbasis partisipasi masyarakat. “Kehadiran teknologi ini diharapkan dapat memperkuat sinergi antara pengelola taman nasional dan komunitas lokal dalam menjaga hutan sebagai warisan bersama,” katanya.Pelatihan ini diakhiri dengan simulasi lapangan di sekitar kawasan desa, di mana peserta berkesempatan untuk menerapkan langsung metode pengumpulan informasi menggunakan aplikasi Ulin Rajut. Semangat kolaboratif yang ditunjukkan selama kegiatan ini menjadi modal berharga dalam mengoptimalkan pengelolaan hutan secara berkelanjutan.
Kolaborasi ini menjadi langkah nyata dalam memperkuat sinergi antara akademisi, pemerintah, dan masyarakat dalam menghadapi tantangan konservasi di Kalimantan. Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan masyarakat Desa Mensiau dapat memainkan peran yang lebih aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan, sekaligus memanfaatkan teknologi untuk mendukung keberlanjutan sumber daya alam lokal.