Pontianak, 17 September 2024 – Fakultas Kehutanan Universitas Tanjungpura (UNTAN) kembali melanjutkan rangkaian kegiatan PULAI (Pengembangan Kurikulum dan Akademik) Series-17 yang kali ini mengusung tema “Writing Scientific Papers in English”. Bertempat di Aula Bungur, kegiatan ini dihadiri puluhan peserta yang antusias untuk meningkatkan kemampuan menulis ilmiah dalam bahasa Inggris, khususnya di lingkungan akademik dan penelitian.
Acara ini semakin istimewa dengan kehadiran Prof. Vernard Lewis, Ph.D, seorang akademisi ternama dari University of California, Berkeley, USA, sebagai narasumber utama. Dengan pengalaman luas di bidang penelitian dan publikasi ilmiah, Prof. Lewis berbagi berbagai tips dan strategi menulis ilmiah yang efektif dan mudah dipahami, memberikan wawasan mendalam tentang bagaimana menyesuaikan tulisan agar sesuai dengan standar internasional.
Kegiatan ini secara resmi dibuka oleh Dekan Fakultas Kehutanan UNTAN, Dr. Ir. Farah Diba, S.Hut., M.Si., IPU. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan harapannya agar kegiatan ini menjadi momentum bagi dosen, mahasiswa, dan peneliti untuk semakin terampil dalam menulis karya ilmiah, khususnya dalam bahasa Inggris. Menurutnya, peningkatan kapasitas ini penting dalam mendukung visi UNTAN sebagai universitas yang unggul di tingkat nasional dan internasional.
“Dengan kemampuan menulis ilmiah yang baik, kita dapat memperkenalkan hasil-hasil penelitian dari Indonesia ke mata dunia, sekaligus meningkatkan jumlah publikasi ilmiah yang berkualitas,” ujar Dr. Farah Diba.
Selama kegiatan berlangsung, peserta terlibat aktif dalam diskusi dan tanya jawab dengan Prof. Lewis, memanfaatkan kesempatan langka untuk berdiskusi langsung dengan pakar internasional. Sesi praktik dan panduan langsung dari Prof. Lewis juga menjadi nilai tambah dalam kegiatan ini, di mana peserta diajak untuk mengaplikasikan teori yang telah disampaikan.
PULAI Series-17 ini menjadi bukti komitmen Fakultas Kehutanan UNTAN dalam meningkatkan kualitas akademik dan kompetensi sumber daya manusianya di bidang keilmuan. Peserta berharap kegiatan serupa dapat terus berlanjut dengan berbagai topik menarik lainnya yang relevan dengan kebutuhan perkembangan ilmu pengetahuan di era globalisasi.